Siapa Bilang Penderita Asma Tak Bisa Berolahraga?!?

Selama pernapasan normal, udara yang kita hirup akan dihangatkan dan dilembabkan oleh lubang hidung. Karena orang-orang cenderung bernapas melalui mulut mereka ketika mereka berolahraga, mereka akan menghirup udara lebih dingin dan lebih kering masuk ke dalam rongga paru-paru. Itulah yang mencetuskan asma akibat berolahraga (exercise-induced asthma).
Hal ini akan menimbulkan gejala asma yang meliputi:
- Batuk
- Mengi
- Kelelahan saat olahraga
- Sesak napas ketika berolahraga
Jika saya memiliki asma, haruskah saya hindari olahraga?
Tidak. Anda tidak harus menghindari aktivitas fisik karena asma akibat berolahraga. Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mencegah gejala asma yang akan memungkinkan Anda untuk tetap menjalankan aktivitas fisik normal. Tahukah anda, banyak atlet-atlet olahraga juga memiliki asma. Sebagai contoh, di Olimpiade 1996 terdapat kisaran satu dari setiap enam atlet menderita asma.
Apakah saya bisa mencegah asma akibat berolahraga?
Bisa. Obat asma atau bronkodilator yang digunakan sebelum berolahraga dapat mengendalikan dan mencegah gejala asma akibat olahraga. Obat asma yang sering digunakan adalah jenis beta-2 agonis seperti albuterol. Obat asma yang digunakan 15-20 menit sebelum olahraga dapat mencegah saluran pernapasan menjadi sempit dan mengontrol asma selama 4 sampai 6 jam. Obat asma lain yang masa kerjanya lebih panjang dapat mengontrol asma selama 12 jam.
Selain menggunakan obat asma, pemanasan sebelum olahraga dan pendinginan setelah olahraga dapat membantu dalam pencegahan asma. Untuk mereka yang memiliki alergi dan asma, olahraga harus dibatasi pada hari-hari di mana allergen tinggi atau saat suhu sangat rendah dan tingkat polusi udara tinggi. Infeksi dapat menyebabkan asma (pilek, flu, sinusitis) dan meningkatkan gejala asma, jadi sebaiknya batasi olahraga selama sakit.
Apakah jenis olahraga yang baik untuk seseorang dengan asma?
Untuk orang dengan asma akibat olahraga, dapat memilih jenis olahraga yang singkat, dengan periode yang intermiten atau berkala, seperti voli, senam, baseball, dan berjalan.
Kegiatan yang melibatkan waktu yang lama, seperti sepak bola, lari jarak jauh, dan basket, mungkin kurang dapat ditoleransi dengan baik, seperti juga olahraga dalam cuaca dingin seperti ice hockey, dan ski.
Berenang, walaupun merupakan jenis olahraga yang cukup berat, umumnya dapat ditoleransi dengan baik oleh orang-orang dengan asma karena apabila dilakukan di lingkungan yang hangat.
Apakah ada tips untuk mencegah dan mengobati asma akibat olahraga?
- Selalu gunakan obat asma sebelum memulai olahraga.
- Lakukan pemanasan dan pendinginan dalam olahraga.
- Jika cuaca dingin, olahraga dilakukan di dalam ruangan atau syal menutupi hidung dan mulut.
- Hindari berolahraga di luar ruangan saat jumlah serbuk sari tinggi (jika memiliki alergi), dan hindari berolahraga di luar rumah bila ada polusi udara yang tinggi.
- Batasi olahraga jika terinfeksi virus.
- Berolahragalah sesuai tingkat kemampuan tubuh.
http://www.tanyadokteranda.com/artikel/2010/06/siapa-bilang-penderita-asma-tak-bisa-berolahraga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar